Mantra dan Sugesti
Mantra dan Sugesti apakah cocok dan sebanding disatukan dalam sebuah blog post?
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya dalam belajar beragam ilmu pemberdayaan diri termasuk hipnoterapi.
Dulu sekali saya berfikir Mantra adalah kalimat kalimat sakti yang bisa dibaca untuk keperluan tertentu…dan memang tidak sepenuhnya salah terutama pada bagian untuk keperluan tertentunya.
Belakangan tahun 2000-2003 ketika belajar di Anand Ashram saya tahu bahwa Mantra berasal dari suku kata Manas dan Yantra. Manas bisa diartikan sebagai pikiran atau Mind, Yantra bisa diartikan sebagai alat atau wahana. Dalam konteks ini Mantra adalah suatu tools atau alat atau teknology untuk mengendalikan pikiran.
Konon pada awalnya digunakan dalam latihan dan praktek untuk mencapai pada kondisi Zero Mind atau Zen/Chan. Mantra yg dikenal dengan tujuan ini biasanya tidak dimemgerti artinya..terdiri dari suku kata atau kata yang mungkin seolah tidak ada artinya.
Dari beberapa literatur yang saya baca kemudian, saya menemukan ada beberapa mantra yang memiliki fungsi tertentu, selain mencapai zero mind di atas, misalnya untuk keselamatan, kesejahteraan dll.
Sampai di sini, Mantra mirip seperti sebuah sugesti, doa dan atau afirmasi. Oh ya, mantra mantra yg seperti ini biasanya text nya bisa dimengerti artinya.
[/et_pb_text][et_pb_divider _builder_version=”3.19.4″ use_background_color_gradient=”on”][/et_pb_divider][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.19.4″]
Sugesti dan Afirmasi
Jika diartikan secara bebas, sugesti adalah suatu proses untuk mengarahkan pikiran, perasaan dan perilaku seseorang. Bisa diberikan oleh orang lain (hipnoterapis), sugesti bisa juga diberikan oleh diri sendiri (auto sugesti/self-hypnosis).
Dalam pengertian sugesti mengendalikan pikiran, maka di sini fungsi nya mirip mantra.
Bergantung dari pola kalimat yang digunakan dalam menyusun sugesti, sugesti bisa juga diartikan sebagai afirmasi.
Afirmasi ini artinya “mengiyakan” suatu kondisi yang di inginkan. Cukup berbeda jauh dengan doa, karena secara esensi, doa merupakan suatu permintaan dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa.
[/et_pb_text][et_pb_divider _builder_version=”3.19.4″][/et_pb_divider][et_pb_text _builder_version=”3.19.4″]
Aliran Hipnoterapi
Saat ini praktisi hipnoterapis bisa dikelompokan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok berbasis sugesti dan berbasis hipno-analisis/modern.
Untuk penyelesaian masalah permanent sehingga klien mengalami pencerahan / mendapatkan hikmah dari apa yang di alaminya, terapi berbasis hipno-analisis sangat disarankan. Dalam kasus spt itu, terapi berbasis sugesti saja akan kurang terasa manfaatnya oleh klien secara langsung.
Sebagai praktisi hipnoterapis berbasis hipno-analisis, saya banyak menggunakan teknik regresi untuk menemukan akar masalah. Dan ketika dilakukan restrukturisasi program pikiran pada titik dimana awal kejadian pemicu masalah dan kejadian kejadian susulan, klien langsung mengalami pencerahan instant.
Akan tetapi apakah terapi berbasis sugesti murni lebih kurang powerfull jika dibandingkan kelompok hipno-analisis/modern?
Berdasarkan pengamatan penulis selama ini, agar sugesti bekerja dengan kekuatan yg besar, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Antara lain:
- Otoritas pemberi sugesti
- Terbukanya faktor kritis klien
- Emosi yang intens
- Pengulangan sugesti baik oleh klien maupun orang lain.
Contoh Fenomena Mantra dan Sugesti Pada Tubuh Fisik
Pada kasus ekstrim yang pernah penulis lihat dan amati secara langsung, ketika Figur Otoritas memberikan sugesti (baca:mantra) sehingga client yg dibacakan tubuhnya mengalami fenomena kebal bacok/sabetan senjata tajam…
Tentu saya fenomena kebal senjata tajam tersebut saya analisa dari sudut pandang ilmu hypnosis dimana pada keilmuan ini ada suatu premis yang disepakati bahwa pikiran mempengaruhi tubuh fisik, dan tubuh fisik mempengaruhi pikiran.
Sementara fenomena yg pernah penulis lihat dan amati bisa dimunculkan pada praktek hipnosis modern yaitu suatu kondisi anestesi spontan, dimana klien tidak merasakan sakit pada tubuhnya ketika misalnya bagian tubuhnya dicelup ke air panas atau misalnya dicubit….akan tetapi kulit yg dicubit tetap luka.
Demikian dua contoh yg bisa bisa jadi bisa dianggap berbeda konteks, tapi penulis coba melihatnya dalam satu kerangka keterhubungan pikiran dan tubuh. Dan bagaimana mantra dan sugesti mempengaruhi lapisan kesadaran dan pikiran dan kemudian mempengaruhi lapisan tubuh fisik.